Pages

17 October 2016

Aku Tidak Tahu

Pagi yang panas, ketika ku buka pintu kelas dan melihatmu terduduk menunduk di kursimu, harapan akan hari yang indah memenuhi benakku.

 Kamu adalah alasan mengapa aku kuat berkutat di panasnya kelas selama tujuh jam. Raut wajahmu yang tenang selalu membuat hatiku berdebar-debar.


Dalam hati, aku selalu berharap kamu akan mengarahkan pandanganmu ke aku, walau sebentar saja. Aku selalu berharap kamu akan menyebut namaku dengan suaramu yang kukagumi itu... suara yang setiap getarannya terdengar seperti sebuah aransemen simfoni yang indah.

Setiap gerakanmu begitu sempurna.

Hembusan nafasmu, gerakan bola matamu, langkahmu...

Senyummu... yang walau hanya bisa kupandangi dari jauh.. berusaha sekeras mungkin supaya kamu tidak tahu...

Bisakah kamu beritahu aku? Mengapa aku tidak pernah bisa kuat melihat wajahmu saat kita sedang berbicara?

Bahkan terkadang, aku merasa bodoh ketika aku berbagi cerita. Mereka hanya akan kamu lupakan.  Tidak seperti aku yang selalu mengingat setiap gerakan kecilmu dan mengagumi caramu berbagi cerita.

Kamu mampu membuatku memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar, terhadap diriku sendiri.

Di satu sisi, aku ingin kamu mengagumiku. Di sisi lain, kamu terlalu sempurna untuk perempuan seperti aku.

Di satu sisi, aku ingin kamu tahu tentang apa yang kurasakan. Di sisi lain, aku tidak ingin dunia tahu.

Aku tidak tahu apa yang kualami,

Kamu mungkin tidak akan pernah tahu, betapa aku selalu mencoba mengatakan apa yang kurasakan melalui candaan-candaan kecil di antara kita.


Betapa aku peduli denganmu, melalui kehadiranmu yang tidak pernah kuabaikan.

No comments:

Post a Comment

Tell me what you think :)