Pages

18 August 2015

Tak Lagi


Seakan-akan puisi perpisahan baru saja terucap kemarin, kini kau dan aku bertemu lagi. Ternyata, tidak ada yang berubah. Tidak ada, tetapi nampak begitu jelas di mataku. Caramu tersenyum, kini sunggingan manis itu bukan aku alasan di baliknya. Caramu memandang, pandangan itu kini bukan milikku lagi. Aku dekat denganmu, tapi sinar matamu bukan ke arahku. Matamu berkata, aku tidak ada di dekatmu. Ah, andai kau tahu, irama jantung ini masih sama. Timbul bekas yang begitu dalam. Aku masih bisa merasakan hadirmu dalam sosok lain. Sosok yang begitu beku, sosok yang tidak ku kenal. Mungkin, hanya aku yang tidak berubah.