Pagi yang panas,
ketika ku buka pintu kelas dan melihatmu terduduk menunduk di kursimu, harapan akan hari yang indah memenuhi benakku.
Kamu adalah alasan mengapa aku kuat berkutat di
panasnya kelas selama tujuh jam. Raut wajahmu yang tenang selalu membuat hatiku
berdebar-debar.
Dalam hati, aku
selalu berharap kamu akan mengarahkan pandanganmu ke aku, walau sebentar saja.
Aku selalu berharap kamu akan menyebut namaku dengan suaramu yang kukagumi
itu... suara yang setiap getarannya terdengar seperti sebuah aransemen simfoni
yang indah.
Setiap gerakanmu
begitu sempurna.
Hembusan nafasmu,
gerakan bola matamu, langkahmu...
Senyummu... yang
walau hanya bisa kupandangi dari jauh.. berusaha sekeras mungkin supaya kamu
tidak tahu...
Bisakah kamu beritahu
aku? Mengapa aku tidak pernah bisa kuat melihat wajahmu saat kita sedang
berbicara?
Bahkan terkadang, aku
merasa bodoh ketika aku berbagi cerita. Mereka hanya akan kamu lupakan. Tidak seperti aku yang selalu mengingat
setiap gerakan kecilmu dan mengagumi caramu berbagi cerita.
Kamu mampu membuatku
memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar, terhadap diriku sendiri.
Di satu sisi, aku
ingin kamu mengagumiku. Di sisi lain, kamu terlalu sempurna untuk perempuan
seperti aku.
Di satu sisi, aku
ingin kamu tahu tentang apa yang kurasakan. Di sisi lain, aku tidak ingin dunia
tahu.
Aku tidak tahu apa
yang kualami,
Kamu mungkin tidak
akan pernah tahu, betapa aku selalu mencoba mengatakan apa yang kurasakan
melalui candaan-candaan kecil di antara kita.
Betapa aku peduli
denganmu, melalui kehadiranmu yang tidak pernah kuabaikan.
No comments:
Post a Comment
Tell me what you think :)