Akhirnya, hari
ini datang. Hari libur.
Mengistirahatkan pikiran dari beban-beban yang berat, melupakan segala sesuatu
tentang sekolah tanpa perlu khawatir sama sekali, tinggal di rumah kemudian bosan atau nongkrong
dengan teman-teman, kerabat, dan siapa pun yang kau inginkan tanpa perlu khawatir
tentang hari esok .. Ya, aku
suka hari-hari ini. Tidak harus pergi ke sekolah dan bersosialisasi dengan
orang yang sama setiap hari berulang-ulang, atau mempelajari banyak hal yang
terkadang membingungkan dan membosankan.
Tapi kali ini, aku tidak begitu menyukai hari-hari ini. Kali ini, hari-hari ini adalah hari-hari yang sulit bagiku.
Dipisahkan
dengan seseorang.
Bukan hanya seseorang, seseorang yang istimewa.
Dipisahkan dengan seseorang yang istimewa.
Hanya karena jarak.
Aku tidak pernah tahu berapa lama kita akan dipisahkan sampai Tuhan mempertemukan kita. Aku hanya berpikir, hari-hariku pasti akan berat tanpa melihat sosokmu di selanya. Setiap kali aku mengingat semua momen bersamamu di tempat ini, aku tak kuasa menahan air mata.
Bukan hanya seseorang, seseorang yang istimewa.
Dipisahkan dengan seseorang yang istimewa.
Hanya karena jarak.
Aku tidak pernah tahu berapa lama kita akan dipisahkan sampai Tuhan mempertemukan kita. Aku hanya berpikir, hari-hariku pasti akan berat tanpa melihat sosokmu di selanya. Setiap kali aku mengingat semua momen bersamamu di tempat ini, aku tak kuasa menahan air mata.
Boleh aku jujur? Aku merindukan
semua itu.
Aku merindukan wajahmu, senyummu,
tawamu, suaramu, sapaanmu, sosokmu.. aku merindukan semua tentangmu, dan
terutama, aku merindukan kita di tempat ini.
Ya, takdir memisahkan kita. Takdir bahwa kau harus meninggalkan tempat
ini.
Aku tetap di sini, di sebuah tempat
yang penuh dengan kenangan. Sedangkan kau, ke sebuah tempat baru yang suatu
saat nanti pasti akan menghasilkan suatu kenangan tersendiri bagimu. Aku tidak
akan menemui orang baru disini. Sedangkan kau disana, ku yakin kau akan bertemu
dengan orang-orang baru. Menyedihkan bagiku.
Raga kita terpisah oleh jarak. Kesempatan kita bertemu terhalang oleh waktu. Tetapi itu semua tidak akan membuatku berhenti untuk selalu menjadikanmu satu-satunya orang yang kucintai di hatiku.
Raga kita terpisah oleh jarak. Kesempatan kita bertemu terhalang oleh waktu. Tetapi itu semua tidak akan membuatku berhenti untuk selalu menjadikanmu satu-satunya orang yang kucintai di hatiku.
Berat bagiku untuk menjalani hari
di tempat ini tanpa melihat sosokmu.
Teringat katamu, bahwa hidup ini bagaikan
sungai. Selalu mengikuti arus, dan tidak dapat kembali. Bahwa aku tidak akan
kehilangan dirimu, dan bahwa kita hanyalah terpisah jauh. Boleh ku berkata sesuatu? Kita tidaklah terpisah. Mungkin raga kita terpisah, tetapi
kita yang sesungguhnya tetaplah satu.
Akankah kau jaga hatimu untukku?
No comments:
Post a Comment
Tell me what you think :)